Jum'at Cendol_TAK TIK TEENLIT
Suker :Triani Retno A
Sesuai namanya yang berunsur “teen”, sasaran pembaca teenlit adalah remaja SMP, SMA, sampai awal kuliah. Penulisnya bisa siapa saja.
Bahasa yang digunakan dalam teenlit umumnya santai, apalagi dalam dialog-dialognya. Tapi bukan berarti boleh menulis teenlit dalam bahasa yang acakadut. Jangan pula menulis teenlit dengan bahasa sms, apalagi bahasa alay. Meski santai, menulis teenlit juga memerlukan EYD, tata bahasa, dan logika. Kalau naskah teenlit-mu acakadut, jangan ngamuk kalau naskahmu langsung ditolak (Sst… naskah yang cepat dapat jawaban dari penerbit adalah naskah yang BAGUS BANGET dan naskah yangJELEK BANGET).
Tema apa sih yang bisa digarap dalam teenlit? Cinta?
Kebanyakan teenlit memang bicara tentang cinta. Taksir-taksiran, pedekate, dsb. Tapi, teenlit juga bisa bicara tentang masalah lain yang ada dalam kehidupan remaja. Hidup remaja nggak cuma pedekate, kan? Dicampur-campur saja seperti cendol. Kalau cendol ijo diminum/dimakan gitu aja pasti nggak karuan deh. Coba dicampur santan, gula merah, es, sedikit potongan nangka… slruup… enak banget.
Begitu juga teenlit. Tema cinta-cintaan remaja bisa diperkaya dengan banyak hal, misalnya demonstrasi, korupsi, kerusuhan, belajar cari duit, kesetiakawanan sosial, lingkungan hidup, dll. Kalau sepanjang 100 halaman A4 ketik 1,5 spasi cuma bicara tentang pedekate, bosan kali yaaa…
0 komentar:
Posting Komentar