Kamis, 29 September 2011

JANGAN ABAIKAN RADANG TENGGOROKAN

NYERI tenggorokan cenderung diabaikan. Padahal jika dibiarkan berlarut-larut, radang ini bisa memicu munculnya penyakit lain.

Hampir semua orang pernah mengalami nyeri tenggorokan. Namun, belum banyak yang mau memeriksakan diri ke dokter sebelum nyeri tenggorokannya menjadi lebih parah. Bahkan, mereka biasanya baru pergi ke dokter saat radang parah, nyaris tidak sanggup lagi menelan makanan.

Radang tenggorokan sesungguhnya bukanlah nama penyakit. Ia hanyalah gejala dari berbagai penyakit yang muncul. Dalam terminologi kesehatan, radang tenggorokan biasa disebut dengan sore throat atau faringitis.

Keluhan yang muncul bervariasi, dari sekadar rasa gatal di tenggorokan sampai nyeri berat sehingga menelan ludah pun terasa menyakitkan. Tidak sampai di situ saja, stres dan kerja berlebihan dapat memperlemah sistem pertahanan tubuh dan memicu infeksi tenggorokan. Penyebab radang atau sore throat bermacam-macam. Bisa karena infeksi virus, infeksi bakteri, hingga alergi dan iritasi.

Seluruhnya dapat ditularkan melalui ludah, yang keluar saat batuk,atau yang terdapat pada tangan atau barang pribadi penderita infeksi. Rata-rata masa inkubasi radang tenggorokan antara dua hingga lima hari. Namun bila disebabkan virus, masa inkubasinya berkisar antara tiga hari hingga dua minggu.

Infeksi yang disebabkan virus influenza bersifat menular dan sangat mudah tersebar. Pada kondisi ini, peradangan berlangsung sekitar tiga sampai sepuluh hari. Umumnya, peradangan terasa lebih berat pada pagi hari dan akan membaik seiring berjalannya hari.

Biasanya disertai rasa lemas, menurunnya nafsu makan, demam, dan batuk. Sakit tenggorokan juga ditemukan pada infeksi virus lainnya seperti bisul dan campak. Tubuh memerlukan satu minggu untuk membangun antibodi untuk menghancurkan virus-virus tersebut.

Infeksi mononucleosis, atau yang umumnya disebut Mono disebabkan virus Epstein Barr,dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh.Virus ini memengaruhi sistem limpa sehingga menyebabkan pembesaran pada amandel dan muncul bercak putih pada permukaannya. Selain itu, juga terjadi pembengkakan pada pembuluh di leher.

"Infeksi seperti ini biasanya menimbulkan sakit tenggorokan yang parah, sehingga membuat si penderita kesulitan bernapas. Virus ini juga menyebabkan kelelahan luar biasa yang dapat berlangsung lebih dari enam minggu," kata Spesialis THT Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr Widodo AS.

Dia mengatakan, terkadang virus ini juga menyerang hati dan menyebabkan sakit kuning. Walaupun Mono diberi nama panggilan Kissing Disease, ia tidak hanya bisa ditularkan melalui ludah.

Penularan juga dapat terjadi dari mulut ke tangan, kemudian dari tangan ke mulut atau dari penggunaan handuk atau alat-alat makan bersama.

Untuk bakteri, yang paling umum dan paling serius dalam hal komplikasi adalah grup A betahemolitis streptococcus. Bakteri ini menyebabkan penyakit strep throat dan diasosiasikan dengan kerusakan klep di jantung (demam rematik) dan ginjal (nephritis), tonsillitis, radang paru, sinusitis, dan infeksi telinga. Penyebab sakit tenggorokan yang lain adalah laryngo-pharyngeal reflux (LPR).

Penderita biasanya mengalami sakit di tenggorokan pada pagi hari saat asam lambung naik ke atas dan masuk bagian belakang tenggorokan.

"Pada tenggorokan terasa ada benjolan dan berasa asam. Penderita sering mengeluarkan dahak untuk membersihkan tenggorokan," katanya.

Selain itu, sore throat juga dapat disebabkan kebiasaan bernapas melalui mulut, alergi, terperangkapnya benda asing seperti tulang ikan di tenggorokan, polusi udara, minuman beralkohol, atau rokok. Panas yang kering saat musim dingin dan bernapas melalui mulut yang disebabkan penyumbatan hidung yang kronis juga menyebabkan tenggorokan kering dan sakit.

"Dari berbagai penyebab tersebut, penyebab tersering adalah infeksi virus. Adapun bakteri yang paling sering menyebabkan radang tenggorokan adalah bakteri streptococcus sekitar 15-30 persen kasus," tambahnya.

Pada sebagian besar kasus, keluhan ini akan mereda dengan sendirinya. Untuk membantu meringankan rasa sakit, dokter biasanya memberikan obat yang bersifat pain reliever. Misalnya asetaminofen (parasetamol) atau ibuprofen yang dapat membantu mengatasi rasa sakit dan demam. Berkumur dengan air garam hangat juga bisa membantu. Bisa juga dengan obat kumur anestetik (Anesthetic throat gargle).
(Koran SI/Koran SI/nsa)

Jumat, 23 September 2011

JUM'AT CENDOL: NONFIKSI? PERLUKAH UNTUK MENULIS FIKSI?

Selamat sore, Cendolers.

Penulis yang berhasil adalah mereka yang memiliki tingkat kepekaan tinggi terhadap getaran yang terjadi di sekitarnya. Sebagian mengolahnya menjadi tulisan fiksi, sebagian lagi menerjemahkannya menjadi tulisan nonfiksi.

Menulis membawa kita pada banyak pilihan. Kita bisa bekerja di kancah jurnalistik, menulis novel, membagi inspirasi gaya hidup, mendapat kesempatan menulis biografi tokoh ternama, atau menghasilkan skenario ratusan episode sinetron dan film layar lebar.

Sekali-kali, yuk, coba latih kepekaan menulismu dengan tulisan nonfiksi.

Fiksi vs nonfiksi
Tulisan nonfiksi mengutamakan fakta, tidak dibumbui imajinasi atau rekaan penulis.  Penyampaian fakta memenuhi unsur-unsur 5W1H (What, Who, When, Where, Why, How). Pembaca juga tidak perlu mengartikan simbolisasi atau metafora pesan seperti yang terjadi pada cerita fiksi.

Bukan berarti tulisan nofiksi terasa kering dan selalu bergaya laporan kaku. Tulisan nonfiksi juga memiliki jiwa, memakai estetika, memerlukan sentuhan filmis dan deksripsi yang dinamis, dan menyertakan rasa. Tulisanmu harus bisa menginspirasi dan menyentuh hati pembaca.

Kebiasaan menulis fiksi akan mempermudah kamu mengarahkan hati dan pikiran untuk membentuk aneka rupa keindahan dalam tulisan nonfiksi. Dan kebiasaan menulis nonfiksi akan membantu kamu menggambarkan hal-hal nyata dalam pekerjaan menulis karya fiksi. Keduanya saling menguatkan.

Apa saja yang disebut tulisan nonfiksi?
Artikel, esai, opini, memoar atau kesaksian,biografi, jurnal (pendapat), resensi buku, skripsi, berita, laporan perjalanan, profil.

Bagaimana memilih topik dan menyiapkan tulisan nonfiksi?
Mengamati, menilai, dan memiliki usul.

                Setelah itu, catat, renungkan, buat kerangka tulisan, nyalakan komputer, dan mulailah menulis. Perluas wawasan dalam prosesnya. Banyak membaca, mengasah hati, melatih kepekaan, dan mencatat kembali adalah modal dasar kita.

Bagaimana menyuntikkan rasa dalam tulisan nonfiksi?
                Kemampuan mengolah rasa akan semakin tajam bila kita berinteraksi dengan manusia, bersentuhan dengan berbagai peristiwa, dan bergumul dengan aneka persoalan manusia.

                Jadi, jangan hanya mencatat. Sertakan hati kamu saat melakukan wawancara dan mengamati kejadian di sekitarmu.

Tip:
  1. Rahasia utama: Motivasi dan disiplin.  Jangan beri jeda waktu terlalu lama untuk mulai menulis dan ingat kembali apa motivasi kamu untuk menulis.
  2. Keep It Simple and Short. Usahakan untuk menulis kalimat-kalimat pendek.
  3. Usahakan untuk membuat lebih banyak titik daripada koma. Manfaatkan tanda koma dengan efektif, karena bila salah penempatan, pembaca akan keliru menafsirkan tulisanmu.
  4. Langsung masuk ke konflik. Lupakan deskripsi yang bertele-tele.
  5. Selesaikan satu paragraf, lalu revisi. Jangan terus menerus melakukan revisi untuk setiap kalimat yang kamu buat.
  6. Jangan egois. Buang data yang tidak perlu dalam tulisan. Tulisan untuk majalah atau koran telah ditentukan panjang dan sudut pandangnya. Namun, jangan pernah membuang bahan-bahan yang kamu kumpulkan tersebut. Suatu saat, kamu pasti akan membutuhkannya.
  7. Jangan penah menipu pembaca dengan judul.
  8. Nikmati proses menulis. Gunakan bahasa populer. Pembaca harus merasa intim dengan tulisanmu. Tulisanmu harus bisa menyentuh hati pembaca.
  9. Terima kritik dengan pikiran dan hati terbuka. Ini akan memperkaya wawasan dan kemampuan menulis pun akan jadi lebih baik.
  10. Jangan jadikan beban. Menulis bukan sesuatu yang sakral. Menulis adalah kebutuhan kita, seperti kita perlu makan dan minum. Ringankan hati dan buatlah tulisan yang luar biasa.

Selamat bereksplorasi dan salam kreatif.

Kamis, 22 September 2011

Mimpiku..

ketika mata terpejam, segala angan dan asa bermunculan. berlari-lari kecil menghiasi seonggok daging yang mampu mencover segala hal di hidup ini.
satu demi satu terus bermunculan, dan bahkan menggerogoti seonggok daging itu.

aku, yang jadi pemilik daging tsb hanya bisa tersenyum kecil ketika angan dan asa itu bermunculan.

  • jadi penulis..
  • jadi pengusaha..
  • menikah dengan orang yang aku sayang..
  • punya keluarga bahagia punya anak yang lucu-lucu
  • bisa bebas berlibur..
ah, senangnya kalau semua itu bisa terwujud. tapi demi mencapai itu semua memang bukan sesuatu yang mudah.
butuh perjuangan dan butuh kesabaran.

and The God will always beside me. ^_^ I belive it

Rabu, 21 September 2011

Syarat Pengajuan Naskah ke Gagas Media

Oleh Dianna Firefly (Forum Tinta Sahabat : http://www.facebook.com/groups/forumtintasahabat/)

Syarat Pengajuan Naskah
Jangan ragu untuk mengirimkan naskahmu ke GagasMedia. Siapa pun yang mempunyai minat menulis bakal kita dukung deh! Nah, sebelum kamu mengirimkan naskahmu ke GagasMedia, cari tahu dulu persyaratannya.

Berikut adalah dua kategori naskah yang bisa kamu kirimkan.

1. Fiksi

Syarat umum:

- Panjang naskah 70-150 halaman A4, spasi 1, Times News Roman 12
- Kirimkan dalam bentuk print out (yang sudah dijilid rapi, tentunya), sertakan sinopsis lengkap novelmu, plus form pengiriman naskah ke:


REDAKSI GAGASMEDIA
Jl. Haji Montong No. 57, Ciganjur
Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630

- Setiap naskah akan diproses langsung oleh redaksi. Waktu yang diperlukan sekitar 4 bulan, mengingat banyaknya naskah masuk setiap harinya. Harap maklum ya.

Adapun jenis fiksi yang dicari adalah:

- DOMESTIC DRAMA
- MAINSTREAM ROMANCE
- CLASSIC ROMANCE
- TEEN ROMANCE
- CLIQUE*LIT

2. Non Fiksi

Syarat umum:

- Panjang naskah 70-150 halaman A4, spasi 1, Times News Roman 12. Kirimkan dalam bentuk print out (dijilid rapi) ke:


REDAKSI GAGASMEDIA
Jl. Haji Montong No. 57, Ciganjur
Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630

- Atau, kirimkan proposal naskah via e-mail ke redaksi@gagasmedia.net. Bila naskahmu menarik, redaksi akan menghubungimu untuk pembahasan lebih lanjut.
- Setiap naskah akan diproses langsung oleh redaksi. Waktu yang diperlukan sekitar 4 bulan, mengingat banyaknya naskah masuk setiap harinya. Harap maklum ya.

Kategori nonfiksi yang dicari:
- Pengembangan diri (self improvement)
- How to
- Memoar-inspiratif
- Lifestyle
- Traveling
- Pengetahuan populer

Senin, 19 September 2011

Lakukanlah...

lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan. selama itu bisa membuatmu tenang dan nyaman.
aku akan berusaha untuk ga banyak cing cong. apalagi sampe rewel.
karena aku sadar, sampai saat ini, aku belum bisa kasih ketenangan dan kenyamanan yang kamu mau.
mungkin dengan caramu itu, kamu akan temukan apa yang kamu mau.

selagi kamu masih ingat aku, aku ga akan macem-macem.
toh udah cukup aku tau, kamu sayang aku. dan aku pun sayang kamu.

kalau sampai waktunya nanti kamu memilih pergi dari aku, mungkin aku harus siap menerimanya. dan berusaha menjaga hati ini agar tidak sampai hancur

tapi aku percaya, kamu tidak akan pergi meninggalkan aku begitu saja..

dari lubuk hati paling dalam (lebay dikit)
aku ingin bilang, tetaplah jadi pelindung aku. jangan berhenti lindungi aku. karena kamu adalah seorang yang berbeda dari lainnya.. love you Denny Abdul Bassit

 

Sabtu, 17 September 2011

JUM'AT CENDOL NYUSUN PLOT CERITA SUPAYA NGGA BORING

Suker : Hilman Hariwijaya
Kita ngobrolin soal nulis skenario yaaaa? Aku ambil dari salah satu skenarioku yg udah panjang tayangannya... 320 eps... yaitu Arti Sahabat di indosiar. Kebetulan dari awal aku yg bikin plotting ceritanya...

Nah kendalanya, setelah menulis cerita ratusan episode itu, gmana supaya kita bisa bikin agar tiap episode tetep greget dan ga boring.

Secara garis besar sih rumusannya begini:

1. Sinetron tuh beda ma film. Kalo film yg menjadi dasar penting adalah CERITAnya. Sedang sinetron, yang paling penting KARAKTER TOKOHnya. Itu kenapa CF bisa sukses, MuM (melati untuk marvel) bisa 300an eps, itu karena karakter tokoh2nya yang nempel di penonton.... Dan bisa jadi wakil penonton. Spt juga LUPUS suksesnya kan karena karakter2nya, hehehe. Jadi kalo mau bikin sinetron yg berumur panjang, bikinlah karakter yang bisa nempel dan diterima penonton. Gimana bikin karakter yg bagus? Nah itu bisa nanya sama pak KepSek... Dia paham bgt lah... Ini terbukti dari aku bikin bbrp sinetron yg cukup sukses dan panjang. Arti Sahabat, CF, MUM, CDA, Suci... etc etc.. banyak deh, hehe

2. Tiap eps harus bikin konflik yg kena ke karakter utamanya. Jadi kalo misalnya kita bikin satu trek cerita bagus, tapi yg kena masalah itu bukan tokoh utamanya, ya penonton kagak mo peduli. Artinya gini, misalnya kita nonton CF, pasti cewek2 pd bayangin dirinya jadi Fitri, trus kita bikin masalah pelik yang menimpa Moza, misalnya. Ya secara emosional penonton ga akan ikut terbawa, karena kan sebodo amat deh Moza mo nungging kek, kayang kek, yang penting si Fitri aman-aman aja.

3. Untuk seri panjang, biasanya banyak tokohnya. Nah kita harus bikin trek2 cerita yg menarik dari masing2 tokohnya, tapi kalo bisa, semua harus saling berkaitan dan punya efek ke tokoh utamanya.... Jadi flow ceritanya bisa enak dan ga patah-patah. Yang penting lagi, tiap eps harus bikin twist2 yg menarik... twst artinya, tikungan cerita yang ngga ketebak, hingga penonton dibuat ga bergerak dari tempat duduknya... merasa penasaran mau ikutin apa lanjutan ceritanya.... Makanya FREEZE itu penting. FREEZE harus sst yang hook audience.

4. Jangan bikin sc panjang2, lbh bagus pendek, cepet dan penuh intercut.

5. Coba bikin tema cerita dimulai dari masalah sepele, lalu bertingkat jadi besar, dan besar, dan besaaar... dan makin complicated.... spt contohnya, di series 24. Hingga akhirnya memancing rasa kagum penonton, yg berpikir: gila ya? Ngga nyangka cuma gara-gara salah nempelin nama bayi aja, tu bayi jadi ketuker dan ribet banget urusannya...

6. TIap scene harus ada konflik dramanya... Jangan bikin sc sc basa basi yang cuma ngobrol doang. Atau pengulangan informasi  Yg harus dipikirin, ga penting tokoh cerita kita tau info itu apa nggak, tapi lbh penting penonton di rumah, tau nggak info itu? Paham apa nggak?

7. Jangan bikin sc sc yang REPETITIVE. Pengulangan. Kalo adaptasi, terinspirasi dari film atau series lain, itu malah syah-syah aja. Asal jangan pengulangan.

8. Jaga kontiniti cerita dan karakternya... juga harus make sense. Meski kadang kita punya liberty juga demi untuk bikin drama yg bagus.

9. Dialog2 hrs to the point. Hindari kata2 spt: Ya udh, kalo gitu, ngomong-ngomong, oya?

10. Believe me, meski banyak org mencemooh sinetron itu cemen, tapi sama sekali ngga gampang bikin ceritanya. Jauh lebih gampang nulis buku. Tanya deh sama yg udah terjun ke sinetron series apalagi yang stripping...

Udah dehhhh... yuk ngobrol. Maap kalo ada salah2 ngetik. Ngebut bgt bikinnya, dipaksa ma nessa tuhhhhh.

CONTOH SKENARIO CUPLIKAN TRACK ZUL DI RANUM:

ADD SCENE RANUM episode 1
Track ZULFIKAR (Bemby Putuanda) eps 1

35. A EXT. gang kampung - siang
CU: Perut buncit ZUL yang lagi diolesin krim pelangsing sama dia sendiri. Ngolesinnya sambil lenggak-lenggok dengan luwes.
Sampai kemudian kita perlihatkan ke atas, dan terus ke atas, lalu tampak wajah menyeringai ZUL. Di depannya beberapa ibu kampung sedang ngumpul dan terkagum-kagum, sambil kasak-kusuk. Mereka adalah ibu-ibu gendut. Tapi salah satunya adalah MIRANDA, yang wajahnya tampak penasaran berat!
MIRANDA
Wah, wah... Beneran gak sih ini? Beneran bisa langsingin perut, Bang?
ZUL bicara dengan logat Betawi.
ZUL
Yaelah, mpooookk! Makanya liat aja ntar gimane epeknya di perut aye! Nih, perhatiin terus deh pokoknye. Jangan ampe berkedip kalo perlu! Bakalan ada keajaiban ame perut aye! Bentar lagi bakal nyusut-suuuttt... Kempes!
Crowded
Ah, masa sih?// lagian masa epeknya secepet ntu?// iye, ye?
ZUL terus sibuk mengolesi krim itu di perutnya.
ZUL
Liat pan, tadi pas aye baru dateng, perut aye masih ngegelembung kayak cewek bunting pan?
Semua langsung pada koor, "Iyeeeeeee..." ZUL senyum. Lalu ia menarik otot perutnya dan sengaja nahan napas. Terus dan terus.
CU : Kita perlihatkan perut ZUL mulai mengeras dan meramping.
Semua mata ibu-ibu di situ terbelalak. Muka mereka terkagum-kagum.
CROWDED
Waaahh, beneran, lhooo... // wah, wah, ebuseeeetttt! Beneran! Perutnya rata sekarang! Kita belii krim ajaib ini!!!
ZUL berusaha keras untuk menahan terus otot perutnya. Sampai sudah napas dan susah bicara.
Tapi mata ZUL mendadak melihat sosok seorang cewek cantik di kejauhan. Mana cewek itu sexy abiiisss.
Kontan ZUL lupa diri, matanya berbinar dan mulutnya langsung bergumam dan perutnya lepaaass... Jadi kendor dan gendut seperti semula..
ZUL
Gilingan! Bohay amat tu cewek!
Semua ibu di situ kaget dan ikut menoleh. Lalu mereka kaget liat perut ZUL yang gendut kayak semula. Mereka marah dan memukuli ZUL. ZUL kaget dan berusaha menangkis, menghindari pukul dan cubitan mereka.
CROWDED
Eeee, ternyata bo'ong-bo'ongan yaa!// Sial! Ditipu kite-kite!// untung aja belom beli! Huh!// Dasar tukang tipuuu!!!
ZuL
Ampun! Ampun, mpoookk!! Aye bukannya bo'ong! Tadi tuh beneran! Ini cuma kembung keisi angin barusan!
ZUL lekas mengemasi barang dagangannya dan berusaha kabur. Semua masih marah dan berusaha mengejar. ZUL lekas kabur sejauh-jauhnya dengan panik.
ZUL
Tolooong! Ampuun!!
Sandal, kaleng, batu, melayang tertuju ke arah ZUL...
CUT TO:
44. A. EXT. jalanan - siang
ZUL kini penampilannya udah kembali oke dan selalu dandan abis-abisan. Pake celana putih ketat, baju kotak-kotak ketat, dan pake bretel, ala Smash Band…
ZUL mengendari motornya dengan penuh semangat. Seringkali ia melihat pantulan mukanya sendiri di spion.
ZuL
Buset! Buah semangka, jatoh di atep. Gak nyangka gue cakep!
Mendadak... BRAAAKKK!
Motor ZUL menabrak seorang pria paruh baya bernama Djoko yang sedang menyeberang jalan! DJOKO kesakitan dan ngamuk, sambil terpincang-pincang.
ZUL
Eh, ampun pak, maaf!
Djoko
Maaf, maaf!! Punya mata gak, sih? Bawa motot gak liat-liat! Pasti kamu gak punya SIM, ya? Dasar kampungan! Baru beli motor aja udah belagu! Sok kecakepan!
ZUL kaget dan kesel dikata-katain.
ZuL
Eh, Om! Gak usah menghina gitu, dong. Saya pan udah minta maap!
DJOKO
Orang miskin kayak kamu itu memang suka norak kalo punya barang baru!
ZUL makin tersinggung. Ia melirik dan liat mobil mewah yang parkir dekat sana.
ZuL
Dasar orang sok kaya jelek! Paling juga lo supirnya kan?? Cuihh! Lo punya anak gadis, juga gue ogah!
DJOKO
Pih! Gue-nya juga ogah punya menantu butut kayak elo!
ZuL
Eh Om. Kata kakek gue, dia baca dari air di baskom, calon bini gue ntu anak orang kaya! Keturunannya jelas! Bibit, bebet dan bobotnya kualitas unggul! Gak kayak sitttuuu! Huh!
DJOKO
Ya udah, gak usah banyak bacot, ganti rugi dulu nih, kaki gue sakit!
ZUL jadi kesel dan menyalakan mesin motornya, siap pergi.
ZUL
Bodo ah! Situ nyebrangnya juga meleng pan?
DZIIINGG!! Tau-tau motor ZUL udah melesat pergi. DJO kaget dan teriak kesal.
DjOKO
Heeiii! Tunggu! Hh, awas lo ya!
CUT TO:
44. B INT. ruang tamu kantor zul - sore
Zul sampai di kantornya dan keringetan. Ia mau kasih laporan ke BENO, tapi kaget karena di sana ada cewek cantik lagi bicara dengan BENO.
MONA
Coba dululah, Pak. Pasang iklan di majalah saya, sebulan aja. Majalahnya kan mingguan, jadi produk Bapak muncul 4 kali. Saya kasih bonus 2 kali dehhh...
Beno
Makasih, tapi saya kurang tertarik.
MoNA
Pak, majalahnya saya memang baru terbit, tapi Oplah edisi pertama sampe 200 ribu eksemplar lohhh...
ZUL langsung berbinar dan nyerobot.

ZUL
Wah, bagus banget itu, Pak! Setuju banget sama usulan si mbak cakep ini. Siapa mbak namanya?
MONA
(salaman)
Mona...
ZUL
Monas?
MoNA
Mo-na! Mona Magnolia.
ZuL
Oh, ya. Mona.
(ke BENO)
Pak, kita langsung pasang iklan produk kita untuk kontrak setahun aja sekalian, Pak!
(ke MONA)
Dapet diskon dong pastinya?
BENO kaget, sementara MONA langsung kegirangan.
MONA
Oh, pasti!
(ke BENO)
Makasih ya, Pak! Ah, akhirnya Bapak setuju juga untuk pasang iklan di majalah saya! Makasih, makasih! Nanti saya kirim invoice-nya...
BENO kaget dan mua protes, tapi MONA terlanjur kegirangan, BENO jadi gak enak. Sementara ZUL senyam-senyum bangga. MONA ambil tas dan pamit.
MONA
Ya udah, saya pamit dulu. Trima kasih atas kerja samanya, Pak Beno!
MONA ngajak salaman BENO. BENO nyengir asem. MONA lalu keluar ruangan. ZUL liat kepergian MONA sambil senyam-senyum, lalu membalikkan badan dan JRENG! BENO langsung mengemplang kepala Zul.
ZUL
(teriak kesakitan)
Adaoooo, kepala Vicky kenape dipukul???
BeNO
Lo tuh udah gila, ya! Ngapain kita buang-buang duit dengan masang iklan di majalah baru kayak gituuu?? Grrhh!!
ZUL kaget dan takut.
BeNO
Kita tuh lagi penghematan, dodooooll!!! Bisa-bisa gue potong gaji lo buat bayar iklan itu. Mau lo?
ZUL kaget dan nyembah-nyembah.
ZUL
Aduh, aduh, jangan dong, Paakk! Ampuunn!
BENO masih nampak bete berat!
CUT TO:
44 C. INT. rumah mona - malam
Mona datang dengan wajah sumringah, sambil setengah berlari mencari ayahnya. Rumahnya sangat besar dan mewah.
MoNA
Papiiii!!! Aku ada kabar gembira buat Papi! Aku dapet kontrak iklan besar untuk majalahku, Pi! Mereka mau masang untuk jangka waktu setahuunnn!!!
Suara tepuk tangan terdengar, MONA menoleh, lalu tersenyum senang dan berlari mendekati orang yang kita liat dari belakang itu.
DJOKO
Hebat. Anak Papi memang hebat!
Dan kemudian baru kita tunjukkan, bahwa ayah MONA itu adalah... DJOKO!
CUT TO:

Jum'at Cendol Memberi Nyawa Pada Tulisan

Memberi Nyawa Pada Tulisan 
Pemateri : Ina Inong
Jum'at, 19 Agustus 2011


Membaca kisah-kisah di buku ini membuat saya seakan-akan menjadi anggota kesebelas dari Laskar Pelangi. Duduk di dahan terendah, disebelah Sahara (satu-satunya anak perempuan) memandangi pelangi dari balik daun-daun pohon filicium yang basah, dalam hening suasana sore sehabis hujan.
Itulah yang saya tulis dalam resensi buku Laskar Pelangi. Menurut saya (lho ya...) Andrea Hirata sangat berhasil meniupkan nyawa pada tulisannya. Kenapa? Karena dia mengalami apa yang dia tulis itu. Cara lain membangkitkan arwah pada tulisan, yaitu ketika perasaan memang sedang ‘sesuai’. Gini deh, waktu teman-teman sedang merasa sedih, teman-teman menulis cerpen dengan tema kesedihan. Nah, pas hati lagi gembira coba teman-teman menulis cerpen dengan tema yang sama. Kira-kira mana yang terasa lebih hidup? Selain dua elemen di atas, inilah dia quote favorit di setiap pelatihan kepenulisan, menulislah dengan hati. Menulis tidak bisa hanya dilakukan dengan pikiran saja, karena hati adalah sumber kejernihan dan kemurnian, hati juga yang sanggup menggerakkan ide-ide anda bangkit dan muncul ke permukaan (Alfisyahrin.blogspot.com- ini Alfi cabang Depok bukan cabang Surabaya, heee... OOT). Terakhir, cobalah untuk menulis tanpa jeda ketika ide-ide sedang deras mengalir. Sebaiknya tidak menulis sekaligus mengedit. Menulis dan mengedit itu sebenarnya musuhan (ssstt... jangan bilang-bilang). Saat kita menulis, otak kanan yang bekerja sedangkan ketika mengedit, otak kirilah yang bekerja. Jika mereka bersanding, sudah pasti hasilnya berantem, walhasil tulisan kita jadi tidak maksimal. Saya pribadi belum berani berhadapan dengan komputer jika konsep tulisan yang akan saya buat itu belum matang. Saya terbiasa membiarkan tokoh-tokohnya berdialog, dan beradegan di kepala saya. Dengan begitu baru saya tahu alurnya. Terbalik, ya? Masing-masing penulis mempunyai cara khas dalam proses kreatifnya, toh... hehe... Tetapi, jika konsep sudah matang di kepala, buat saya lebih enak menuliskannya, mengalir. Dan dijamin nggak ada ‘writer block’. Kalau saya sudah ikut tertawa ketika menuliskan satu cerita, atau malah menangis (kejadian di novel anak), dan tercekam (Topeng Putih Rara Anom), saya yakin bahwa spirit yang saya tulis akan sampai pada pembaca. Saya beranggapan bahwa setiap tulisan itu membawa spirit dari penulisnya. So, akan sangat baik sekali bagi kita-kita para pemula untuk membaca tulisan mereka baik-baik. Begitulah cara kita menghargai suatu karya.

Jum'at Cendol_TAK TIK TEENLIT

Jum'at Cendol_TAK TIK TEENLIT
Suker :Triani Retno A

Sesuai namanya yang berunsur “teen”, sasaran pembaca teenlit adalah remaja SMP, SMA, sampai awal kuliah. Penulisnya bisa siapa saja.

Bahasa yang digunakan dalam teenlit umumnya santai, apalagi dalam dialog-dialognya. Tapi bukan berarti boleh menulis teenlit dalam bahasa yang acakadut. Jangan pula menulis teenlit dengan bahasa sms, apalagi bahasa alay. Meski santai, menulis teenlit juga memerlukan EYD, tata bahasa, dan logika. Kalau naskah teenlit-mu acakadut, jangan ngamuk kalau naskahmu langsung ditolak (Sst… naskah yang cepat dapat jawaban dari penerbit adalah naskah yang BAGUS BANGET dan naskah yangJELEK BANGET).

Tema apa sih yang bisa digarap dalam teenlit? Cinta?

Kebanyakan teenlit memang bicara tentang cinta. Taksir-taksiran, pedekate, dsb. Tapi, teenlit juga bisa bicara tentang masalah lain yang ada dalam kehidupan remaja. Hidup remaja nggak cuma pedekate, kan? Dicampur-campur saja seperti cendol. Kalau cendol ijo diminum/dimakan gitu aja pasti nggak karuan deh. Coba dicampur santan, gula merah, es, sedikit potongan nangka… slruup… enak banget.

Begitu juga teenlit. Tema cinta-cintaan remaja bisa diperkaya dengan banyak hal, misalnya demonstrasi, korupsi, kerusuhan, belajar cari duit, kesetiakawanan sosial, lingkungan hidup, dll. Kalau sepanjang 100 halaman A4 ketik 1,5 spasi cuma bicara tentang pedekate, bosan kali yaaa…

REPORTASE CENDOL _BAHASA ALAY dan ABG- DEFINISI DAN PERKEMBANGAN ALAY

A : N4nt1 50re ud 4d4 4cr4 g4?
B : Gk, ‘loM 4d4, knp?
A : M0 Nnt0n sm W 94k?
B : Bwleh, y03ks.. :-))

Yang Anda lihat di atas sama sekali bukan kode bahasa rahasia intelijen. Tapi sekadar gaya bahasa tulis yang sedang populer di kalangan anak muda sekarang ini. Gaya bahasa ini mudah Anda jumpai di SMS yang ada di handphone mereka, atau pada status dan wall Facebook anak-anak muda sekarang.
Mungkin Anda akan langsung merasa sebal atau malah pusing membacanya. Namun, jika sudah bisa menebak artinya, Anda jangan keburu senang dulu. Sebab tidak selamanya Anda langsung bisa paham maksudnya.
Persoalannya, tidak ada kaidah tetap untuk bahasa-bahasa ini. Satu-satunya aturan adalah justru ketidakaturan itu sendiri. Jangan dibahas apa rumusnya “gue” bisa menjadi: gw, W, atau malah G saja. Belum lagi untuk menyatakan ekspresi, kemungkinannya semakin tidak terbatas. Contohnya untuk tertawa, jika Anda hanya mengenal hehehe… atau he3x, sekarang ada wkwkwk, xixixi, haghaghag, dan sebagainya. Jangan bayangkan pula bagaimana ini mau diucapkan secara lisan, karena untunglah ini hanya bahasa tulis.
Awal mula kemunculan bahasa rumit ini tak lepas dari perkembangan SMS atau layanan pesan singkat. Namanya pesan singkat, maka menulisnya jadi serba singkat, agar pesan yang panjang bisa terkirim hanya dengan sekali SMS. Selain itu juga agar tidak terlalu lama mengetik dengan tombol handphone yang terbatas. Awalnya memang hanya serba menyingkat. Kemudian huruf-huruf mulai diganti dengan angka, atau diganti dengan huruf lain yang jika dibaca kurang lebih menghasilkan bunyi yang mirip.
Belakangan, bukannya disingkat malah dilebih-lebihkan, seperti “dulu” menjadi “duluw”. Ketika jejaring sosial lewat internet datang sebagai media baru yang mewabah, budaya menulis pesan singkat ini terbawa dan makin hidup di situ. Lambat laun ini menjadi semacam sub budaya dalam cara berkomunikasi anak muda yang kemudian disebut sebagai Anak Alay, dengan Bahasa Alay sebagai intangible artefact-nya.
Ada sumber yang menyebutkan, alay ini berasal dari singkatan “anak layangan”, yang punya asosiasi pada anak muda tukang kelayapan, atau anak kampung yang berlagak mengikuti tren fashion dan musik. Ada lagi yag sekadar merujuk pada anak muda yang demi mendapatkan pengakuan di tengah lingkungan pergaulan akan melakukan apa saja, dari meniru gaya pakaian, gaya berfoto dengan muka yang sangat dibuat-buat, hingga cara menulis yang dibuat “sok” kreatif dan rumit seperti di atas.
Fenomena bahasa alay itu sendiri mengingatkan pada fenomena bahasa gaul yang hampir selalu ada pada setiap generasi anak muda. Bahasa-bahasa gaul yang tidak serta merta hilang terkubur dibawa peralihan generasi. Seperti “bokap” atau “nyokap”, jejak bahasa prokem yang tentu Anda masih sering dengar dalam bahasa percakapan saat ini.
Menengok lebih jauh lagi ke belakang, generasi eyang-eyang yang besar di kawasan segitiga Yogyakarta-Solo-Semarang era tahun empatpuluhan sampai limapuluhan pernah menciptakan apa yang mereka namakan bahasa rahasia, dengan menyisipkan “in” di antara huruf mati dan huruf hidup. Jadi jika ingin mengatakan “mambu wangi” (bau harum) akan menjadi “minambinu winangini”. Untuk yang advance, bahasa “in” ini dibuat lebih sulit lagi dengan memenggal bagian belakang. Sehingga “mambu wangi” cukup menjadi “minam winang”.
Di era delapanpuluhan, bahasa rahasia ini nyaris punah. Peninggalannya hanya tersisa pada bahasa lisan para eyang. Meski demikian melalui media radio sempat ada upaya reproduksi bahasa ini untuk penyebutan “cewek” jadi “cinewine”. Ingat? Di era delapanpuluhan ini yang lebih terkenal adalah bahasa prokem. Rumusnya adalah menyisipkan bunyi “ok” dan penghilangan suku kata terakhir. Seperti “bapak” jadi “bokap”. Dibandingkan bahasa rahasia Jawa, aturan atau rumus untuk bahasa “okem” ini lebih tidak beraturan lagi. Kaidahnya jadi irregular seperti “mobil” jadi “bo’il”, atau “dia” jadi “doi” atau “doski”, atau yang termasuk jauh, “makan” jadi “keme”. Jujur saja, Anda yang merasa senior pun masih menggunakan bahasa-bahasa ini untuk kalangan Anda sendiri bukan?
Di era sembilanpuluhan anak muda Yogyakarta membuat bahasa walikan, yaitu menukar huruf-huruf dalam urutan alfabet Hanacaraka. Rumusnya, ha-na-ca-ra-ka bertukar dengan pa-dha-ja-ya-nya, sementara da-ta-sa-wa-la bertukar dengan ma-ga-ba-tha-nga. Akibatnya, huruf “m” jadi “d”, huruf “t” jadi “g”. Contohnya, “matamu” menjadi “dagadu”, seperti merek industri kaos terkenal yang digemari anak muda di Yogya. Bahasa walikan ini awalnya muncul sebagai bahasa gaul di lingkungan kampus, sebagai respon terhadap masuknya pengaruh kultur baru yang dibawa para mahasiswa dari luar kota Yogyakarta.
Jika bahasa walikan adalah respon kultural anak muda terhadap perubahan yang datang dari luar, dan bahasa prokem punya konteks perlawanan anak muda urban kelas menengah terhadap hipokrisi orang dewasa, maka bahasa alay saat ini lebih mencerminkan kultur yang arbitrer, serba acak dan suka suka. Penyebabnya, teknologi komunikasi dan informasi dengan jejaring informasi betul-betul membuat dunia lebih datar, seolah-olah tiap individu bebas untuk mengusung produk budaya masing-masing. Sehingga de facto tidak ada aturan yang benar-benar dianut secara baku seperti tampak dari bentuk bahasa alay yang tidak beraturan itu. Buat Anda generasi dewasa jangan merasa tertinggal jika Anda tidak mampu mengejar istilah-istilah baru ini. Karena semakin dikejar, semakin banyak yang muncul lebih aneh lagi, sama banyak dengan yang tersisih karena dianggap lawas dan “jadul”.
74d1, 5l4m4t d4t4n9 d1 dun14 a1ay!
------------ Artikel ini ditulis berdasarkan analisa hasil riset sindikasi terhadap hampir 800 responden anak muda di 6 kota besar di Indonesia, SES A-B, Umur 16-35, yang dilakukan bulan Februari-Maret 2010 oleh MarkPlus Insight berkerjasama dengan Komunitas Marketeers.

bahkan pak Mario Teguh pun menuliskan
pAk mArio, q llsN d3 AktNs-
pi dh 3 tN cri krj ditlAk trs- Np y pAk?

Adikku yang hidupnya sedang dipimpin
oleh yang dirasakannya benar,
perhatikan ini:

Mudah-mudahan resume mu
tidak kau tulis dengan singkatan
seperti orang lain tak penting bagimu,
dan seolah engkau sangat sibuk,
dan mengharuskan orang lain mengerti
maksud dalam tulisanmu yang
mempersulit pengertian.

Wakililah dirimu dengan lebih baik.

Mario Teguh

sekarang, sudahkah anda bisa menghargai bahasa persatuan...?
atau anda memilih mengikuti trend yang tak jelas....?

===================================================

Belakangan ini bahasa ‘alay’ atau bahasa gaul merebak di kalangan remaja. Bahasa ‘alay’ sendiri adalah bahasa lisan yang dituliskan sehingga mengandung unsur bahasa tulisan. Bahasa alay mudah ditemui dalam pesan pendek (SMS) yang dikirim dari kalangan muda.

Tanpa disadari bahasa yang muncul karena kreativitas bahasa yang dimiliki oleh anak-anak muda ini dapat mempengaruhi kebiasaan berbahasa resmi.

“Jenis bahasa ‘alay’ ini hanya ada di Indonesia, karena di negara lain seperti Amerika tidak ada yang tahu bahasa seperti ini,” kata Prof Dr Esther Kuntjara, pakar linguistik Universitas Kristen Petra Surabaya.

Menurutnya, perkembangan bahasa ‘alay’ dapat dilihat dari dua sisi. Satu sisi bahasa ‘alay’ menunjukkan kreativitas anak-anak muda. Namun, di sisi lain dapat mempengaruhi penggunaan bahasa sehari-hari sehingga mempengaruhi bahasa tulis anak-anak muda. “Ketika harus menulis secara resmi, dikhawatirkan kebiasaan menulis dengan bahasa ‘alay’ muncul,” katanya.

Salah satu indikatornya, dalam ujian tertulis di sekolah atau kampus, siswa dan mahasiswa cenderung menyingkat kata yang tidak biasa. Kebiasaan ini, kata Esther, akan membuat kita semakin sulit untuk mendefinisikan berbahasa satu, bahasa Indonesia seperti yang diikrarkan pada Sumpah Pemuda.

“Sekarang ini saat ujian tulis terkadang muncul singkatan-singkatan yang kerap digunakan siswa saat melakukan sms atau chatting di facebook,” katanya.

Esther menyontohkan penulisan ‘tempat’ jadi ‘t4’, ‘mata-mata’ jadi mata” , ‘you’ jadi ‘u’, ‘apa’ jadi ‘aPa’ dan sebagainya. Disinyalir gaya bahasa yang sangat santai dan tidak memperhatikan kesopanan tersebut lambat naun dapat mengubah gaya hidup generasi muda.

Selain itu bahasa Indonesia yang selama ini menjadi bahasa “Ibu” akan tergeser dengan gaya bahasa tersebut.

“Akan semakin sulit bagi orang Indonesia untuk menggunakan bahasa nasional dan budaya nasional yang dimiliki oleh seluruh bangsa Indonesia,” katanya.


relakah kamu jika bahasa 4l4y menggeser bahasa persatuan yang diperjuangkan pahlawan-pahlawan muda kita....?

OLEH: Princess KriestaJrs

KEBOHONGAN YANG MENYESAKAN

entah apa yang aku rasa sekarang. marah kesal dan muak. betapa tidak?? orang yang aku anggap sahabat, tega-teganya membohongi aku dengan cerita yang dianggapnya pantas dilempar ke publik.

seandainya dia tahu, betapa sakitnya aku yang dia bohongi. GRRRRR!!!! entah aku harus gimana? apa yang harus aku perbuat. mau marah juga percuma. dia jauh di sana. nggak ada gunanya juga.

selama ini, aku berusaha menjadi yang terbaik dan berusaha selalu ada buat dia. mendengarkan semua keluh kesahnya, ceritanya. tapi apa? cerita terakhirnya sukses membuat aku kefikiran.
dan setelah aku cari tahu, ternyata cerita itu BOHONG. sukses sekali menyakiti sahabat sendiri.

entah apa nantinya aku masih bisa respect atau nggak sama dia. yang jelas dia berhasil menghalalkan segala cara untuk dapatkan apa yang dikehendakinya.

CUKUP TAU AJA!!!!

dan mulai saat ini, aku janji.. nggak akan lagi mau mendengarkan keluh kesahnya. cerita-ceritanya. penderitaan yang dia alami dibuatnya sendiri. DASAR CHILDHIS!! I HATE YOU NOW!!

Jumat, 16 September 2011

Jum'at Cendol : Cara Agar Menulis Tidak Membosankan

Jum'at Cendol kali ini adalah EDISI SPESIAL UNYU, akan dipandu oleh salah satu unyu yang mengambil jurusan Teenlit di Kelas Cendol tercinta ini. Kita akan membahas tentang: Cara Agar Menulis Tidak Membosankan.
Terkadang, sebagai penulis, kita menemui berbagai macam kendala. Termasuk bosan dalam menulis.

Asal kalian tahu, saya juga pernah mengalami yang namanya bosan menulis. Di antara 4.000+ cendolers, pasti ada yang pernah mengalami pengalaman seperti saya, kan?

Nah, bagaimana cara mengatasi hal tersebut?

Cara mengatasinya dari saya adalah :

Pertama, tekanlah rasa malas! Salah satu pemicu bosan akan menulis adalah rasa malas situ sendiri! Tanamkan semangat yang menggebu-gebu dan motivasilah diri sendiri!

Kedua, begitu punya ide, segera tuliskan! Entah itu di kertas, komputer, buku diary, atau media apapun yang bisa ditulis. Tuliskan pokok-pokok ide, agar tidak lupa.

Ketiga, jangan pedulikan typo, diksi yang kurang indah, dan kekurangan lainnya! Teruskan menulis kalau masih mampu, jangan ada kata menyerah sebelum berhasil menyelesaikan karya kita!

Keempat, atur jadwal menulis. Dan patuhilah jadwalmu sendiri. Misalnya, menulis setiap hari Kamis selama dua jam, dari jam 16.00 WIB sampai 18.00 WIB, peraturan dibuat itu harus dituruti! Dan, usahakan jangan sampai absen dalam menulis. Karena, menulis itu bisa di mana saja dan kapan saja.


Kelima, buatlah situasi yang nyaman dan waktu yang longgar ketika menulis. Jangan sampai dalam keadaan tidak nyaman atauu menggangu kegiatan penting lainnya!

Kamis, 15 September 2011

Menulis Memoar tak Lepas dari Menulis Fiksi

JUM’AT CENDOL “Menulis Memoar tak Lepas dari Menulis Fiksi”

 Oleh : Astuti J. Syahban

Assalamu’alaikum…Hai Cendolers yang berada di seluruh belahan dunia dari Hongkong, Singapura, Melbourne, hingga di sebuah dusun terpencil di Papua. Pernahkah kalian berpikir bahwa kejadian yang terjadi pada saat ini akan menjadi sebuah catatan di masa mendatang? Kalian suka mencatat kejadian yang berlangsung sehari-hari? Kalau tidak sempat dicatat di dalam Diary, kejadian di masa lalu dan sekarang akan menempel pada ingatan kita. Ada beberapa yang harus kita buang, terutama pengalaman pahit. Selain itu kenangan akan kebahagiaan tak ubahnya akan mengikuti gerak kita sebagai salah satu hal yang bisa memotivasi hidup agar kita bisa terus menikmatinya.
Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit pengetahuan tentang “Menulis Memoar tak Lepas dari Menulis Fiksi !”
Arti kata Memoar di dalam KBBI edisi ketiga, Balai Pustaka, Depdiknas adalah Kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menyerupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan dan tanggapan pencerita atas pengalaman yang dialami dan tentang tokoh yang berhubungan dengannya.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan ketika menulis Memoar adalah…
  1. Menulis Memoar bukanlah menulis biografi atau otobiografi. Yang kita tulis hanyalah sepenggal, boleh sebagian besar kisah hidup yang sangat menarik.
  2. Mantapkanlah niat dan tekad hati untuk mentransformasikan segala situasi dan keadaan yang bisa membikin pembaca untuk betah berlama-lama dengan tulisan kita dan tak akan melepaskan sampai halaman terakhir buku yang dibacanya.
  3. Penulis boleh membesar-besarkan peristiwa atau lakon dalam kehidupan seseorang tentang sebuah peristiwa memalukan atau menyedihkan, akan tetapi bersifat jujur namun berkreatif dalam merangkai kata akan lebih baik. Apalagi bila ditambah dengan pemuatan atau kutipan karya sastra misalnya berupa puisi, pembaca akan dibawa ke sebuah suasana transedental yang luar biasa. Inilah yang saya sebut dengan fiksi yang melekat di dalam sebuah karya Memoar. Ingatlah beberapa puisi yang ditulis oleh Andrea Hirata dalam Laskar Pelangi, salah satunya adalah puisi tentang bidadari.Beberapa puisi Asa Putri Utami bahkan di-scan di dalam memoir Asa, Malaikat Mungilku.
  4. Menulis Memoar  harus datang dari hati dan jiwa.  Selain itu juga dapat menjadi hal baik yang menyenangkan dan pengalaman penyembuhan, terutama bagi mereka yang mungkin memiliki tragedi atau trauma di masa lalu. Lebih dari itu, menulis memoar harus membawa misi perbaikan,  menceritakan untuk pelajaran, menginspirasi dan memotivasi orang untuk berbuat lebih baik. (dikutip dari sebuah sumber).
  5. Mulailah membuat catatan-catatan, siapa tahu suatu saat kita akan dituntut atau dipaksa menulis sebuah Memoar. (Pengalaman saya yang sungguh sangat berharga adalah ketika mendapati anak kedua saya menderita sakit SLE(Lupus), yang ketika di akhir hidupnya dia wasiatkan kepada saya untuk menuliskan buku tentangnya. Dan saya sangat terbantukan oleh catatan-catatan harian, baik yang saya tulis tangan di buku serta saya simpan di Hp ataupun yang mengendap dalam memori otak saya yang Tuhan berikan, Subhanallaah, saya mempunyai ingatan-ingatan yang tajam, akan masa lampau).
  6. Hal yang tak terduga adalah oleh sebab kekayaan pengalaman hidup yang kita punya dan apalagi ketika kita mahir saat memainkan kata-katanya, orang akan menyangka bahwa memaoar yang kita tulis adalah fiksi belaka! Boleh-boleh saja orang berpendapat begitu akan tetapi kembali kepada sifat kejujuranlah yang mendasari dalam penulisan sebuah memoar sehingga dapat dipertanggung-
jawabkan secara moral.        

Nukilan Memoar 'ASA, MALAIKAT MUNGILKU'


Bab 26

Al-Fatihah Untuk Nenek Misterius


Asa kedinginan. Di balik selimut tebalnya yang rangkap dua, dia menggigil. Termometer di badannya menunjukkan angka empat puluh derajat celsius. Ini di luar batas normal.
Suasana ruang Hd di rumah sakit ini lumayan sibuk. Ada empat orang perawat yang melayani tujuh pasien gagal ginjal. Kalau pagi, tempat tidur di sini penuh dan perawatnya biasanya lebih banyak.
Ada seorang pasien, perempuan tua yamng sudah sekitar sepuluh menit berteriak-teriak tiada henti. Pasien itu mengaduh tanda kesakitan. aku melihat ke arahnya. Dia tak ditunggui oleh keluarganya. Dia baru saja selesai menjalani cuci darah. salah seorang perawat mendekatinya. Dibetulkannya letak nasal, selang oksigen yang menempel pada hidung sang nenek. Asa turut memerhatikan. Dia tak perlu menengok atau menoleh, sebab arah pandangannya tepat pada tempat tidur sang nenek.
"Mama, nenek itu saat ini sedang sakratul maut."
"Yang benar saja, Asa. Kamu jangan ngomong yang tidak-tidak."
"Benar! Lihat saja! dia tampak kesakitan. kasihan sekali."
"Iya, kasihan sekali dia."
"Mama, aku ingin menghadiahi nenek itu Al-Fatihah."
"Boleh. Tetapi Mama tutup dulu muka Asa biar tidak kedinginan. Kepalamu juga ditutup ya?"
Aku menutup muka dan kepala Asa. Dari keseluruhan bagian tubuhnya, hanya masker oksigen saja yang masih terlihat.
Kemudian lima menit berlalu.
Perawat yang menunggui sang nenek tampak menutup kain gorden, hingga pandangan tak tampak lagi. Saat kain itu ditarik sehingga menimbulkan bunyi generincing, seperti suara lempengan logam beradu, Asa tahu bahwa sang nenek telah pergi.
"Mama, nenek itu sudah meninggal?"
"Tampaknya begitu."
"Boleh kubuka penutup mataku?"
"Boleh. Bukalah!"
"Kubuka sekarang."
"Tadi Asa takut?"
"Enggak."
"Kenapa enggak takut?"
"Semua orang akan mati nantinya."
"Ya. Benar."
Waktu Hd tinggal satu jam lagi, suhu badan Asa masih berkisar di angka 38 derajat celcius. kadang naik 39 derajat. Belum turun lagi. seorang perawat saling berbeda pendapat dengan dokter residen berkenaan dengan kondisi Asa. Harusnya bila akan masuk transfusi pada proses hemodialisis ini, suhu yang ideal adalah 37 derajat celcius. Jadi, kalau masih di angka 38, sangatlah berisiko. Masih sejam lagi dan baru saja Asa meminum paracetamol. Masih ada harapan...............






BIODATA 
Astuti J.Syahban. Lahir di Solo, 12 Agustus 1971. Ibu dari dua orang putri dan seorang putra ini terpaksa menjadi seorang penulis yang akhirnya ditekuni secara professional setelah keadaan yang mengharuskannya menulis sebuah memoar yang berkisah tentang perjuangan putri keduanya yang berpenyakit Lupus.
Selama 3 tahun, dua judul novel telah ditulisnya. Salah satunya Novel Memoar yang berjudul ASA, MALAIKAT MUNGILKU (Hikmah, Mizan 2009)
Dia mengaku  kembali menekuni dunia tulis-menulis selama tiga tahun ini, setelah 18 tahun hanya menikmati buku sebagai bacaan yang menarik dan tak menulis apapun kecuali buku harian. Semasa SMA di tahun 90-an, berbagai penghargaan menulis sering diterimanya, baik tingkat kota maupun propinsi dan dia penulis cerpen produktif di koran lokal saat itu.
Selain itu, 9 judul novelet anak telah diterbitkan oleh sebuah penerbit buku pelajaran sekolah.
Karunia terbesar di bidang menulis terjadi kepada keluarga penulis ini tatkala di penghujung tahun 2008, sang suami yang juga penulis prolifik serta mantan wartawan ini mendapat juara1 lomba karya tulis oleh Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Sebulan kemudian putri sulungnya menggondol juara 1 karya tulis tingkat SMA oleh Universitas Paramadina. Dan yang membuat berdecak adalah tatkala 6 bulan kemudian, tepatnya di bulan Juli 2009, dia berdua dengan suami sama-sama diundang oleh Kemendiknas, menghadiri seremonial HAN(Hari Anak Nasional) di Ancol dalam rangka menjuarai Lomba Jurnalistik PAUD. Astuti menggondol juara Harapan 1 sedang sang suami juara 1.
                       ******************

Kamis, 08 September 2011

RESENSI DUA SISI SUSI

Avada Kedabraaaaaaaaaaaaaa....!

Dear Cendolers yang Susiers ...
Kini saatnya kalian mengungkapkan rasa cinta dan benci kalian terhadap buku DUA SISI SUSI: Buku Paling Mematikan melalui Lomba Menulis Resensi Dua Sisi Susi.
Lomba ini sangat ringan dan rileks meski membedah buku di deretan Best Seller... Kalau kalian memiliki indra ke-6, inilah saat terbaik kalian memaki dan menyanjung Susi.
Universal Nikko kini menghadirkan juri-juri fresh yang sangat kalian kenal dengan baik. Mereka adalah:


PERSYARATAN LOMBA

Syarat Lomba perhatikan dengan super serius ya....
Gak susah kok. Baca yuuuuk...:

  • Peserta wajib memakai cover DSS sebagai Pic Profile; masing-masing minimal 30 hari setelah resensi dikirim. (Dianjurkan memakai PP DSS sejak pengumuman Lomba ini)
  • Resensi diketik minimal 1 halaman, maksimal 2 halaman A4 (2.500 cws).
  • Mencantumkan keywoard (kata kunci) minimal 2 judul cerpen dalam kumcer DSS (misalnya: Tiga Titik Hitam, Dunia Hitam Susi dan lain-lain).
  • Resensi dipublikasikan di note FB masing-masing dan mentag minimal 20 teman.
  • Pada akhir tulisan mencantumkan link info lomba(http://www.facebook.com/groups/212158505467096/doc/278732828809663/).
  • Kirim biodata dan link resensi berisi: Nama lengkap, alamat FB, alamat rumah, nomor rekening, nomor telpon yang bisa dihubungi dan link resensi ke email:lomba_resensidss@yahoo.com

Deadline: 20 Oktober 2011 pukul 24.00 WIB 

Peserta boleh mempublikasikan resensi di blog dengan catatan penilaian tetap dilakukan pada resensi di note FB.

HADIAH :
5 Resensi terbaik akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai @Rp.500.000,-

*Keputusan Juri tidak dapat diganggu..apalagi digugat!

Jum'at Cendol ditiadakan sebagai gantinya akan dilakukan tanya jawab dan konseling sekitar lomba dengan Dewan Juri.

Selamat menulis.

DEWAN JURI

Ceko Spy (Ketua Dewan Juri)
Astuti J Syahban (Anggota)
Richa Miskiyya (Anggota)
Seluruh Dewan Suker (Penasehat Tim Juri)