Sabtu, 12 November 2011

Tentang Menikah dan Sebuah Pernikahan

Gw turut seneng denger kabar temen-temen SD, SMP, SMA gw banyak yang nikah taun ini. bulan ini juga banyak banget. gw taunya dari FB aja. biasanya nyokap kalo ada yang ngundang gw suka sms, ini kagak. ya sudah ga apa-apa. toh masih banyak media ini.

tapi dari senengnya itu, kok gw suka ngerasa sebel atau bahkan ampe kesel dan marah kalo ada yang nyinggung masalah itu ke gw.
masalah apa? masalah nikah lah!! jujur, gw ga demen banget sama pertanyaan, "kapan kamu nikah, Nid?" atau ga, "kapan nusul?" atau ga, "ayo buruan, yang lain udah pada nikah. mau sampe kapan sendirian? nikah itu enak loh. ibadah juga." atau ga, "buruan nikah. tar keburu ga laku loh!"

HELLO !!!
dari sekian rentetan pertanyaan dan kalimat yang seolah mengintimidasi itu, gw jadi suka kesel dan marah.

  • gw juga tau kok, nikah itu ibadah karena memang sunnah Rasul dan memang harus. Karena menghindari fitnah dan zina.
  • nikah itu enak karena sebagai perempuan, kita nantinya bakal punya imam, punya surga dunia juga serta punya surga (insya allah) di akhirat. Karena surganya perempuan setelah menjadi istri adalah ada pada suaminya. Kita juga akan punya pelindung yang akan selalu menjaga kita dari bahaya, dari sakit, dari rasa ketidaknyamanan.
itu semua terjadi kalau masing-masing pihak (baik laki-laki atau perempuannya) udah siap untuk nikah.

Buat gw, nikah itu susah, rumit, ribet dan ah segalanya yang butuh persiapan yang sangat matang.
Nikah buat gw bukan sesuatu yang harus terlalu dipaksakan. nikah itu harus siap lahir batin. kalau diukur secara financial, mungkin ga pantes karena uang nilainya akan berubah setiap waktunya.
Siap di sini adalah :
  • Buat yang laki-laki :
          Harus bisa jadi seorang imam yang baik dan pelindung keluarga yang luar biasa. seperti apa? imam yang baik itu yang bisa bimbing istrinya supaya selalu ada di jalan yang bener sesuai ajaran agama yang dianut.
Pelindung keluarga adalah yang bisa memberikan rasa nyaman dan aman buat istrinya karena kodratnya, perempuan adalah makhluk yang lemah yang harus dilindungi terutama dari kejahatan di luar rumah.
Harus mampu menafkahi lahir batin. Ukurannya sebenarnya bukan berapa penghasilan yang didapat. Tapi seberapa besar usaha yang dilakukan si laki-laki itu untuk menafkahi anak istrinya. Financial seseorang itu bisa berubah kapan aja. yang penting itu bagaimana cara menghadapi keadaan di saat sedang tidak stabil bahkan hampir jatuh dan terpuruk. Laki-laki yang baik dan bertanggung jawab harus bisa melewati fase tersebut sehingga tidak ada perempuan yang terlantar setelah menikah.
  • Buat yang perempuan :
          Seorang perempuan harus bisa jadi makmum yang baik. yang senantiasa nurut manut pada apa yang dikatakan suami (dalam hal kebaikan). Harus bisa juga menjadi penyemangat sekaligus peredam emosi suami. Bisa mengatur keuangan keluarga, jadi ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak, yang sabar dan telaten mengajarkan segala ilmu dan pemahaman yang baik pada anak-anaknya. Seorang istri juga sebagai cerminan suami. Ya, kalau istrinya pandai mengurus suami, insya allah rumah tangga akan baik-baik saja.


Intinya buat gw, nikah itu sesuatu yang sulit terwujud kalau dari masing-masingnya belum siap. Sebenernya ga perlu takut juga ga laku. Allah sudah mentakdirkan Hambnya untuk berpasang-pasangan. Hanya saja waktunya setiap orang berbeda. Ada yang cepet, ada juga yang lama.

Dari pada pusing mikirn tentang semua itu, dan usil nanya-nanya tentang hal itu sama orang lain, mendingan bebenah diri aja deh. Bercermin aja, diri sendiri udah siap belum ke jenjang itu? Ga usah nanya ama orang lain (meski tujuannya buat iseng-iseng nanya atau becandaan. Oh My God!! ga lucu banget becanda kayak gitu).


Kesiapan seseorang untuk ke jenjang tersebut juga beda-beda.
Simplenya gini, emang masalah ya buat lo kalau ada temen lo yang belum nikah? Sedangkan tau sama tau kalau umurnya aja baru menginjak 21th. Mungkin kalo temen lo udah 40th dan belum juga nikah, Lo patut resah dan risau bahkan membantu memecahkan masalah itu. 

Belajarlah untuk menghargai privasi temen lo. Karena dengan begitu, lo juga sama aja ngehargai privasi lo sendiri. OK guys?? haha

0 komentar:

Posting Komentar